Jumat, 02 Mei 2014

pegertian dan cara menyusun Welding procedure specification (WPS)

Welding procedure specification (WPS)

WPS yaitu suatu perencanaan untuk pelaksanaan pengelasan yang meliputi cara pembuatan konstruksi pengelasan yang sesuai dengan rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan tersebut. Karena itu mereka yang menentukan prosedure pengelasan harus mempunyai pengetahuan dalam hal pengetahuan bahan dan teknologi pengelasan itu sendiri serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk effesiensi dari suatu aktivitas produksi.
  • ASME IX untuk boiler dan pressure vessel
  • AWS D1.1 untuk struktural welding
  • API 1104 untuk pipe line
  • EN288 (DIN) untuk specification and approval of welding procedure for metalic materials.

Dalam industri alat berat apakah WPS diperlukan?
Prinsipnya WPS sangat diperlukan sekali dalam proses manufacturing yang berhubungan dengan proses pengelasan. Dalam aktifitas improvement dimana kita dituntut untuk melakukan kegiatan reduction cost, WPS dan PQR sangat berperan.
Sebagai contoh dalam pembuatan suatu komponen alat berat yang menggunakan base metal import dari luar negeri, dengan WPS kita bisa melakukan perubahan penggunaan material yang tersedia di dalam negeri dengan catatan material yang kita gunakan lulus setelah di uji dab dituangkan dalam PQR. Jika dalam trial dan eror ini kita berhasil kita dapa beberapa keuntungan, yaitu : Material cost yang lebih murah, transportation cost, dll.

Pengertian secara umum WPS dan PQR :
WPS : Prosedur tertulis yang terkualifikasi, disiapkan untuk memberikan panduan bagi juru las atau operator las untuk melaksanakan las produksi yang memenuhi persyaratan standard dan code.
PQR : Rekaman data-data hasil pengujian dari pengelasan yang dilaksanakan berdasarkan WPS yang berisi variabel-variabel yang digunakan selama pengelasan pelat uji.
Dalam pembuatan WPS ada dua variabel yang harus dipertimbangkan, yaitu variabel penting dan variabel tidak penting.
Variabel penting adalah varibel yang harus diperhatikan, jika ada perubahan terhadap variabel tersebut maka wajib dilakukan pengujian atau test.
Variabel penting :
  • T(tebal plate) atau t(tebal bahan las yang terdeposisi)
  • P Number yang terkualifikasi (material grouping)
  • A Number
  • Proses PWHT
  • Perubahan proses las
  • Perubahan suhu preheating.

Variabel tidak penting adalah variabel yang jika dilakukan perubahan tidak akan mempengaruhi hasil sehingga tidak perlu dilakukan pengujian.
Variabel tidak penting :
  • Design kampuh las
  • Root gap
  • Perubahan diameter kawat las
  • Perubahan arah pengelasan
  • Perubahan polaritas arus
  • Perubahan metode gouging.

Demikian ulasan singkat mengenai WPS dan PQR semoga bermanfaat.


About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar


iklan

 

Copyright © 2025 ILMU TEKNIK. All rights reserved. Published By Kaizen Template CB Blogger & Templateism