Selasa, 30 Juni 2015

NON DESTRUCTIVE TEST ( UJi Kekerasan Matrial )

NON DESTRUCTIVE TEST

PENGUJIAN KEKERASAN

Pengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang 
dipakai, karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran 
mengenai spesifikasi.

Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical 
properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan dinilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh dari DEFORMASI PLASTIS (deformasi yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak kembali ke bentuk semula akibat indentasi oleh suatu menda sebagai alat uji. Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallurgy Engineering). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material terutama semata diuji untuk dua pertimbangan: yang manapun ke riset karakteristik suatu material baru dan juga sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut menemukan spesifikasi kualitas tertentu .

Penguian yang paling banyak dipakai adalah dengan menekankan penekan tertentu kepada benda uji dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran bekas penekanan yang terbentuk diatasnya, cara ini dinamakan cara kekerasan dengan penekanan.

Kekerasan juga didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni :
  • Brinnel(HB/BHN)
  • Rockwell(HR/RHN)
  • Vikers(HV/VHN)
  • Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red) 


Sedangkan pengujian Rockwell cocok untuk semua material yang keras dan yang lunak, penggunaannya sederhana dan penekanannya dapat dilakukan dengan leluasa. Tabel di bawah menunjukkan bagaimana memilih skala rockwell.


Skala Penekan Beban Awal Utama Jumlah Skala Kekerasan
A
B
C
D
E
F
G
H
K
L
M
P
R
S
V
Kerucut Intan 120°
Bola Baja 1,588 mm (1/6”)
Kerucut Intan 120°
Kerucut Intan 120°
Bola Baja 3,175 mm (1/8”)
Bola Baja 1,588 mm (1/6”)
Bola Baja 1,588 mm (1/6”)
Bola Baja 3,175 mm (1/8”)
Bola Baja 3,175 mm (1/8”)
Bola Baja 6,35 mm (1/4”)
Bola Baja 6,35 mm (1/4”)
Bola Baja 6,35 mm (1/4”)
Bola Baja 12,7 mm (1/2”)
Bola Baja 12,7 mm (1/2”)
Bola Baja 12,7 mm (1/2”)
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
50
90
140
90
90
50
140
50
140
50
90
140
50
90
140
60
100
150
100
100
60
150
60
150
60
100
150
60
100
150
100
130
100
100
130
130
130
130
130
130
130
130
130
130
130

Pengujian kekerasan Brinell merupakan pengujian standard secara industri, tetapi
karena penekannya terbuat dari bola baja yang berukuran besar dan beban besar,
maka bahan lunak atau keras sekali tidak dapat diukur kekerasannya.


Pada Tabel ditunjukkan skala kekerasan A, B dan C adalah untuk bahan logam,
skala A dapat dipakai untuk bahan sangat keras seperti Karbida tungsen. Skala D
dan di bawahnya dipakai untuk batu gerinda sampai plastik.
Pengujian Rockwel superfisial mempergunakan beban yang ringan untuk
memperbaiki ketelitian dari penekan dengan cara penggunaan yang sama, juga
dapat mengukur kekerasan permukaan dari bahan yang dikeraskan kulitnya. 

Pemilihan masing-masing skala (metode pengujian) tergantung pada :
  1. Permukaan material 
  2. Jenis dan dimensi material 
  3. Jenis data yang diinginkan 
  4. Ketersedian alat uji 
Pengujian Kekerasan dengan metode : Brinnel, Rockwell dan Vickers menggunakan:
Alat/ Pengujian
Benda Uji (test speciment)  - yang bertujuan untuk Memahami cara Menguji Kekerasan logam dengan ketiga

Metode tersebut




Dalam pengujian kekerasan seperti pada pengujian statik lainnya, diukur 
ketahanan terhadap deformasi. Tetapi ukuran penekan, beban dan ukuran 
penekanan, derajat pengerasan regangan, berbeda. Jadi pertama korelasi antara 
kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara pengujian kekerasan menjadi 

permasalahan. 
Tidak ada cara lain kecuali mendapatkan hubungan tersebut secara eksperimen, 
jadi kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara ditulis sebagai tabel konversi 
kekerasan. Tetapi hal yang diutarakan di atas berbeda menurut bahan, oleh karena 
itu untuk baja atau paduan tembaga perlu memakai tabel yang berlainan sesuai 
dengan paduan mesing-masing. 

Sejumlah data tersedia berkenaan dengan hubungan antara kekerasan dan 
kekuatan tarik atau kekuatan lelah. Hubungan ini sangan memudahkan untuk 
mengetahui kekuatan bahan dengan pengujian sederhana dari kekerasan. Tetapi 
karena hubungan itu memuat banyak faktor variabel, perlu berhati-hati dalam 
penggunaannya. Sebagai tambahan dalam penggunaan bagi bahan yang sama jenisnya, disarankan untuk memperhatikan metalografinya.



itulah sediki ulasan tentang NON DESTRUCTIVE TEST semoga bermanfaat buat teman2. thanks..

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar


iklan

 

Copyright © 2025 ILMU TEKNIK. All rights reserved. Published By Kaizen Template CB Blogger & Templateism