NON DESTRUCTIVE TEST
PENGUJIAN KEKERASAN
Pengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang
dipakai, karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran
mengenai spesifikasi.
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical
properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan dinilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh dari DEFORMASI PLASTIS (deformasi yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak kembali ke bentuk semula akibat indentasi oleh suatu menda sebagai alat uji. Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallurgy Engineering). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material terutama semata diuji untuk dua pertimbangan: yang manapun ke riset karakteristik suatu material baru dan juga sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut menemukan spesifikasi kualitas tertentu .
Penguian yang paling banyak dipakai adalah dengan menekankan penekan tertentu kepada benda uji dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran bekas penekanan yang terbentuk diatasnya, cara ini dinamakan cara kekerasan dengan penekanan.
Kekerasan juga didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni :
- Brinnel(HB/BHN)
- Rockwell(HR/RHN)
- Vikers(HV/VHN)
- Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red)
Sedangkan pengujian Rockwell cocok untuk semua material yang keras dan yang lunak, penggunaannya sederhana dan penekanannya dapat dilakukan dengan leluasa. Tabel di bawah menunjukkan bagaimana memilih skala rockwell.
Skala | Penekan | Beban Awal | Utama | Jumlah | Skala Kekerasan |
A B C D E F G H K L M P R S V |
Kerucut Intan 120° Bola Baja 1,588 mm (1/6”) Kerucut Intan 120° Kerucut Intan 120° Bola Baja 3,175 mm (1/8”) Bola Baja 1,588 mm (1/6”) Bola Baja 1,588 mm (1/6”) Bola Baja 3,175 mm (1/8”) Bola Baja 3,175 mm (1/8”) Bola Baja 6,35 mm (1/4”) Bola Baja 6,35 mm (1/4”) Bola Baja 6,35 mm (1/4”) Bola Baja 12,7 mm (1/2”) Bola Baja 12,7 mm (1/2”) Bola Baja 12,7 mm (1/2”) |
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 |
50 90 140 90 90 50 140 50 140 50 90 140 50 90 140 |
60 100 150 100 100 60 150 60 150 60 100 150 60 100 150 |
100 130 100 100 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 130 |
Pengujian kekerasan Brinell merupakan pengujian standard secara industri, tetapi
karena penekannya terbuat dari bola baja yang berukuran besar dan beban besar,
maka bahan lunak atau keras sekali tidak dapat diukur kekerasannya.
skala A dapat dipakai untuk bahan sangat keras seperti Karbida tungsen. Skala D
dan di bawahnya dipakai untuk batu gerinda sampai plastik.
Pengujian Rockwel superfisial mempergunakan beban yang ringan untuk
memperbaiki ketelitian dari penekan dengan cara penggunaan yang sama, juga
dapat mengukur kekerasan permukaan dari bahan yang dikeraskan kulitnya.
Pemilihan masing-masing skala (metode pengujian) tergantung pada :
- Permukaan material
- Jenis dan dimensi material
- Jenis data yang diinginkan
- Ketersedian alat uji
Alat/ Pengujian
Benda Uji (test speciment) - yang bertujuan untuk Memahami cara Menguji Kekerasan logam dengan ketiga
Metode tersebut
Dalam pengujian kekerasan seperti pada pengujian statik lainnya, diukur
ketahanan terhadap deformasi. Tetapi ukuran penekan, beban dan ukuran
penekanan, derajat pengerasan regangan, berbeda. Jadi pertama korelasi antara
kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara pengujian kekerasan menjadi
permasalahan.
Tidak ada cara lain kecuali mendapatkan hubungan tersebut secara eksperimen,
jadi kekerasan yang diperoleh dengan berbagai cara ditulis sebagai tabel konversi
kekerasan. Tetapi hal yang diutarakan di atas berbeda menurut bahan, oleh karena
itu untuk baja atau paduan tembaga perlu memakai tabel yang berlainan sesuai
dengan paduan mesing-masing.
Sejumlah data tersedia berkenaan dengan hubungan antara kekerasan dan
kekuatan tarik atau kekuatan lelah. Hubungan ini sangan memudahkan untuk
mengetahui kekuatan bahan dengan pengujian sederhana dari kekerasan. Tetapi
karena hubungan itu memuat banyak faktor variabel, perlu berhati-hati dalam
penggunaannya. Sebagai tambahan dalam penggunaan bagi bahan yang sama jenisnya, disarankan untuk memperhatikan metalografinya.
itulah sediki ulasan tentang NON DESTRUCTIVE TEST semoga bermanfaat buat teman2. thanks..
0 komentar:
Posting Komentar